Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal
pikir dan makhluk yang sempurna dari makhluk hidup lain nya. Ada
sekitar 6 milyar penduduk dunia dan masing-masing punya kehidupan nya
masing-masing. Ada yang senang maupun sedih. Ada orang kaya maupun
orang miskin. Ada yang berfikir jika kita senang pasti kita orang kaya
dan yang sedih itu adalah orang miskin. Tetapi itu belum tentu, ada
orang yang memang miskin karena dia bersyukur hidup nya senang dan
bahagia. Ada orang kaya tapi sedih dan hidupnya menderita. Apakah
sebuah materi mampu mengukur sebuah kebahagiaan? Dan apakah sebuah
pederitaan hanya dimiliki oleh orang miskin?
Berbicara mengenai yang namanya penderitaan. Penderitaan adalah sebuah
ujian dari Allah SWT untuk mengukur seberapa tawakal kita,seberapa
sabar kita,seberapa kuat kita menjalani lika-liku kehidupan yang sudah
Allah SWT takdirkan. Terkadang orang merasa menyerah,putus asa,pasrah
tetapi disitulah Allah SWT menguji kesetiaan kita kepada-Nya. Apakah
kita masih tetap bertahan disaat segala ujian menerpa kita,apakah kita
masih bersikeras untuk mengejar kebahagiaan kita. Penderitaan banyak
macamnya. Penderitaan tak hanya yang kita lihat di televisi-televisi
seperti orang miskin, orang yang hidup di jalanan. Tetapi penderitaan
pun mampu menghampiri kehidupan orang kaya. Pejabat yang sakit
jantung,atau terkena kanker otak dan tergeletak di rumah sakit, itu
mampu disebut dengan penderitaan, pengusaha terkaya yang ditipu oleh
rekan bisnis nya dan perusahannya menjadi bangkrut itu mampu disebut
menderita. Seorang model cantik kurus yang tidak bisa merasakan makan
enak, tidak bisa merasakan indahnya hidup itu juga bisa digolongkan
sebagai orang yang menderita. Bahkan bayi yang baru lahir dan dia
terlahir misalnya tak punya usus,atau kembar siam itu juga salah satu
penderitaan juga. Intinya orang yang menderita itu tak memandang
derajat dan usia. Siapapun pasti pernah merasakan penderitaan.
Tapi dari sekian banyak penderitaan,apakah itu hanya sekedar
penderitaan yang membuat kita sakit? Merana? Putus asa? Tentu tidak!.
Banyak hikmah-hikmah yang mampu kita petik dibalik
penderitaan-penderitaan yang Allah uji untuk kita. Penderitaan itu
merupakan sentilan untuk diri kita,teguran untuk diri kita untuk
menjadi manusia yang lebih baik,dewasa dan lebih kuat untuk menjalani
rintangan hidup selanjutnya. Bisa diambil contoh misal orang yang
mempunyai penyakit jantung dan dia merasa sangat menderita akan
penyakitnya. Karena penderitaannya itulah yang membuat dia
memberhentikan hal-hal yang membuatnya menderita. Seperti berhenti
merokok,makan makanan yang sehat,olahraga dan istirahat yang cukup.
Dari penderitaan yang kita alami kita mampu mengambil hikmah dari
situ. Bukannya mengeluh dan marah kepada Allah. Itu adalah cara yang
salah besar! Allah memberikan kita penderitaan yang sesuai dengan
ukuran kemampuan kita. Allah kasih kita cobaan karena Allah sayang
sama kita karena Allah ingin kita jadi lebih baik.
Jadi manusia dengan penderitaan itu bukan lah hal yang selamanya
menyiksa. Suatu saat banyak hikmah yang bisa dipetik dari kejadian
demi kejadian yang kita lewati. Jangan sesali segala penderitaan yang
kita rasakan. Bersyukurlah! Karena dibalik itu semua kita mampu
menjadi manusia yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar