Kamis, 19 April 2012

DAMPAK LIFESTYLE DI ZAMAN KAPITALIS

DAMPAK LIFESTYLE DI ZAMAN KAPITALIS

 

Apa itu lifestyle? Tampaknya semua orang sudah paham apa itu life style. Yaitu, gaya hidup. Tetapi disini saya akan mengungkapkan bagaimana dampak dari lifestyle di zaman kapitalis. Zaman kapitalis ialah zaman yang mana orang yang mempuyai uang, adalah orang yang berkuasa. Segala sesuatu nya bisa dimanfaatkan dengan uang. Semua bisa dibeli dengan uang. Segala macam hal yang kita inginkan dengan cepat akan datang dengan uang. Begitu juga dengan life style. Dengan adanya lifestyle, kasta sosial kita menjadi meningkat. Orang akan lebih tertarik dan mempermudah suatu urusan ketika dari segi lifestyle kita sudha menarik. Tetapi apakah lifestyle tersebut selalu menguntungkan kita? Tentu saja tidak!

 

Lifestyle bisa menjadi keuntungan ketika kita bsia memanfaatkan gaya hidup kita ke arah yang positif. Menyeimbangkan kehidupan glamour dengan kegiatan sosial, atau interaksi sosial dengan kalangan atas sampai kalangan bawah. Tetapi lifestyle bisa menjadi kerugian bagi diri kita ketika kita mengarahkannya hanya ke dunia glamour, sosialita, pergaulan bebas, dan gaya hidup yang high-class. Dampak negatif nya akan terasa ketika kita terus menerus mengikuti alur dari lifestyle tersebut yang tidak akan habisnya dan sampai anda berada di titik dimana kekayaan anda habis karena terlalu mengikuti lifestyle yang ada tanpa diimbangi kegiatan sosial atau tidak ada usaha yang keras untuk menunjang lifestyle anda. Di dunia kapitalis ini siapa yang punya kekayaan dialah yang berkuasa. Mungkin ketika anda mempunyai kekayaan anda mampu mengikuti alur lifestyle tersbeut, tetapi ketika anda berada di titik kekayaan anda habis, apakah lifestyle itu masih bisa kita ikuti? Tentu tidak.

 

Lifestyle juga membuat dampak orang semakin gengsi. Mereka rela merogoh kocek dalam untuk harga sebuah tas ratusan juta, sepatu puluhan juta bahkan makan dengan harga yang tidak rasional. Tetapi orang mau mengikuti hal tersebut karena, lifestyle dan reputasi. Dengan adanya reputasi yang tinggi kalian akan dipandang sebagai orang yang memiliki kuasa dan tak heran anda masuk ke dalam komunitas “sosialita”. Dimana orang memamerkan segala barang mewah, bertemu di cafe-cafe mahal, memamerkan gadget-gadget terupdate padahal yang mereka ketahui hanya 1-3 aplikasi. Semua bersaing untuk berada di level teratas. Itu yang terjadi ketika kekayaan kita sedang berada di puncak-puncaknya. Bagaimana ketika kekayaan kita mulai menurun? Seketika gaya hidup anda pasti akan berubah, anda juga akan mengurangi intensitas pertemuan anda dengan kaum sosialita tersebut sehingga bisa saja anda merasa terisolasi. Padahal masih banyak teman anda yang lain yang mau menerima anda apa-adanya. Ketika krkuasaan anda semakin memudar, gengsi anda pun semakin turun. Tetapi tidak seidkit kasus orang yang karena ingin memaksakan gengsi dan mempertahankan reputasi, terkesan memaksa mereka harus tetap berada di level atas, dan berbagai carapun ditempuh seperti korupsi sampai menjual diri.

 

Itulah dunia kapitalis. Lifestyle sangat berkembang biak di dunia seperti ini. Semua tergantung manusia yang menghadapinya. Lifestyle akan menjadi positif ketika mereka menyeimbagkannya dengan kegiatan sosial dan tahu mana trend yang “layak” diikuti mana trend yang terkesan tidak masuk akal dan kita harus hindari. Jangan terpengaruh dengan gengsi. Semua makhluk derajatnya sama di mata Tuhan. Jadi sebangga apapun diri anda sekarang, and ahanya partikel kecil dari yang Tuhan punya. Bersyukurlah dengan yang and punya sekarang. Dan jadikanlah dunia lifestyle anda sekarang untuk memacu anda mempunyai penghasilan yang meningkat dan tentunya penghasilan dengan jalur yang halal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar